Showing posts sorted by relevance for query invertebrata. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query invertebrata. Sort by date Show all posts

Friday, February 19, 2021

UJIAN SEKOLAH BIOLOGI PANDEMIC 2021 MATERI KELAS X

BIOLOGI KELAS X 
POINT PENTING

1. Cabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi
  • Metode ilmiah: melakukan percobaan
  • Menentukan permasalahan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan
  • Menampilkan laporan dalam Tabel/grafik/skema, mengkomunikasikan secara lisan dengan berbagai media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana
  • Symbol dalam botol senyawa
  • Aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi
2. Biodiversitas Indonesia
  • Keanekaragaman hayati Indonesia: Indonesia Barat (Asiatis), Indonesia Timur (Australis), Peralihan
  • Berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh-contohnya dari berbagai ekosistem mulai dari savana sampai dengan tundra (flora, fauna, mikroorganisme),
  • Garis Wallace dan Weber dari peta atau berbagai sumber
  • Pemanfaatan kehati Indonesia yang sudah dilakukan dan peluang pelestarian dan pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam era ekonomi kreatif
  • Cladogram dan Filogenetik
  • Kunci dikotom
  • Takson dalam klasifikasi dan mengenal kunci determinasi
3. Kingdom Virus
  • Berbagai kasus penyakit yang yang disebabkan oleh virus
  • Karakteristik virus
  • Proses replikasi virus pada organisme hidup
  • Cara replikasi dan penyebaran virus HIV
  • Dampak ekonomi dan sosial akibat serangan virus
4. Kingdom Monera - Bakteri 
  • Manfaat bakteri Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan dan bioteknologi
  • Prosedur penanaman dan pengecatan bakteri, serta koloni bakteri, inokulum, inokulasi
  • Membuat apusan bakteri
  • Pengamatan koloni bakteri dan sel bakteri dengan pour plate, streak plate, dan pengecatan gram
  • Ciri-cirinya, perbedaan dengan organisme lainnya,dan perannya dalam kehidupan
  • Keselamatan kerja dan biosafety dalam pengamatan bakteri
5. Kingdom Protista
  • Berbagai macam Protista (gambar)
  • Membuat kultur Paramecium dari air rendaman jerami
  • Pengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami, dll serta menemukan karakteristik protista lainnya
  • Ciri umum protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan, protista mirip hewan
  • Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar/charta/foto/film berbagai jenis organisme golongan Protista
6. Fungi
  • Morfologi jamur mikroskopis dan makroskopis dari berbagai bahan (roti, kacang, jagung berjamur, dll), jamur bercendawan
  • Berbagai jenis jamur di lingkungan dari gambar/foto/bacaan tentang jamur
  • Pengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik jamur
  • Daur hidup jamur
  • Percobaan fermentasi makanan atau bahan makanan dengan jamur
  • Peranan jamur dalam kehidupan.
7. Kingdom Plantae
  • Hutan hujan tropis dengan berbagai jenis tumbuhan
  • Mengenali nama dan mengelompokkan tumbuhan (membandingkan ciri-ciri plantae)
  • Ciri-ciri masing-masing kelompok division/ sub division/kelas
  • Alat reproduksi lumut dan paku
  • Alat reproduksi tumbuhan biji (angiospermae dan gymnospermae) melalui obyek nyata atau gambar
  • Metagenesis pada lumut, paku-pakuan, gymnospermae dan angiospermae
  • Manfaat keberadaan tumbuhan: sandang, pangan, papan (contoh tumbuhan)
8. Kingdom Animalia: Invertebrata dan Vertebrata
  • Pengamatan berbagai macam hewan invertebrata : persamaan dan perbedaan
  • Ciri umum pengelompokkan hewan
  • Berbagai jenis hewan invertebrata
  • Mendokumentasikan dalam bentuk foto/gambar pengamatan, mengamati morfologinya.
  • Ciri dan perbedaan berbagai hewan vertebrata
  • Peranan invertebrata dan vertebrata dalam ekosistem, ekonomi, masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan di masa datang.
9. Ekosistem
  • Komponen ekosistem: biotik dan abiotik
  • Hubungan antar komponen biotik abiotik dalam ekosistem
  • Hubungan antar komponen biotik (simbiosis)
  • Pemulihan ketidakseimbangan lingkungan (suksesi primer dan sekunder)
  • Aliran energy dan siklus materi
  • Siklus materi daur biogeokimia (N, S, P, K, Air)
10. Lingkungan
  • Faktor penyebab terjadinya kerusakan lingkungan.
  • Percobaan polusi air /udara untuk menemukan daya tahan makhluk untuk kelangsungan kehidupannya
  • Usulan cara pencegahan dan pemulihan kerusakan lingkungan akibat polusi
  • Biomagnifikasi, eutrofikasi, bioremediasi
  • Jenis-jenis limbah serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan perubahan lingkungan
  • Plastik, mikroplastik dan Symbol plastik
  • 5R 

Monday, January 25, 2010

SEKILAS KINGDOM ANIMALIA

Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu 
  1. Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) 
  2. Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata).
KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA)
  • Kelompok hewan ini dibagi dalam 8 phyllum yaitu P C P - N A M A E
  1. Porifera ( Hewan berpori )
  2. Coelenterata ( Hewan berongga )
  3. Platyhelminthes ( Cacing pipih )
  4. Nemathelminthes ( Cacing gilig )
  5. Annelida ( Cacing gelang )
  6. Mollusca ( Hewan lunak )
  7. Arthropoda ( Hewan berkulit duri )
  8. Echinodermata ( Hewan yang tubuhnya beruas-ruas )
  • Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) ini merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, 
  • Invertebrata hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. 
  • Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.
Kelompok hewan berpori (Porifera) : Karang
  • Seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus
  • Tubuhnya tersusun atas rangka rangka yang disebut spikula 
  • Rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik atau zat tanduk dan bahan spongin. 
  • Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa bergerak bebas (polip). 
  • Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). 
  • Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. 
  • Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori ( Ostium - Spongocoel - Osculum) 

  • Makanan yang ada itu diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara” yang disebut pula Koanosit. 
  • Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.

  • Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. 
  • Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya. 
  • Porifera merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana. 
  • Sebagian besar hewan ini hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5 meter, dan hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar yaitu Spongilidae. 
  • Porifera mempunyai bentuk tubuh menyerupai vas bunga atau piala dan melekat pada dasar perairan. 
  • Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel berbentuk pipih, disebut pinakosit. 
  • Pada epidermis terdapat porus/lubang kecil disebut ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel). 
  • Sedangkan lapisan dalam tersusun atas sel-sel berleher dan berflagel disebut koanosit yang berfungsi untuk mencernakan makanan.
  • Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkim. 
  • Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, sel arkheosit. 
  • Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. 
  • Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) atau kerangka . Dari spikula ini Porifera dibagi 3 yaitu : Calcarea , Hexatinellida , Demospongia
  • Calcarea : Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau bahan kapur 
  • Hexatinellida : Spikula terbuat atau disusun dari bahan silikat. 
  • Demospongia : Spikula tersusun atas dari bahan Spongin serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon. ( bahan halus membentuk busa shg bisa untuk bahan gosok mandi , Jok kursi , bahan kasur spons )
  • Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi

KLIK SIP

Kelompok hewan berongga (Coelenterata)
  • Mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. 
  • Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. 
  • Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. 
  • Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang.


JellyFish Two
  • Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.
Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak
  • Tidak mempunyai kaki dan rangka. 
  • Rangka tersusun atas cairan tubuh yang membuat tekanan turgor ke diding kulitnya yang disebut tekanan Hidrostatik
  • Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. 
  • Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
03-cacing-tanah 
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Cacing beruas-ruas (c. gelang) contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
  2. Cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
  3. Cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.


Kelompok hewan lunak (Mollusca)
  • Mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. 
  • Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir.
04-keong
  • Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.
Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata)
  • seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya.
05-bintang-laut
Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.

Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)
  • Memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras.
  • Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga.
06-lipan 

Kelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya.
07-laba-labaKelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
08-udang-udanganKelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.
09-seranggaKelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.
KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
10-ikan-hiuKelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
11-ikan-tulang-sejati
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
12-katak
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
13-kura-kuraKura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
14-kadal1Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
15-ularUlar mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
16-buayaBuaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
16-merpatiBurung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
17-platipusMamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
18-kanguruMamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
19-kelinciKelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
20-simpanseSimpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
21-lumba-lumbaLumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air.

SAMBIL MENUNGGU

SOAL LATIHAN



1.         Triploblastik aselomata, hewan yg memiliki 3 lapisan embrionik (ektodrem, mesoderm, endoderm) yang solid, atau tidak memiliki rongga diantara saluran pencernaan dan dinding tubuh, disebut…
A.        Neuroptran
B.        Triploblastik aselomata
C.        Triploblastik selomata
D.        Arthopoda
E.         Triplobastik pseudoselamata

2.         Pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan pada arthopoda disebut…
a.         metamorfosis
b.        fertilisasi
c.         metagenesis
d.        rizhoma
e.        Partenogenesis

3.         Tubuh dan badan pada crustacea bergabung menjadi satu, nama lain dari pengertian tersebut adalah…
a.         eksoskeleton
b.        abdomen
c.         sefalotoraks
d.        appendage
e.        dorsal

4. dibawah ini yang merupakan contoh dari cirripedia adalah…
a. balanus
b. Lernaea cyprinacaea
c. Artenia salina
d. Cipridina mediterrena
e. Daphina pulex

5.  gambar disamping merupakan contoh dari insect dengan tipe jenis mulut….

a. pengisap-penjilat
b. pengisap-penusuk
c. pengisap
d. pengisap-penusuk
e. pengunyah

6.  Lalat tse-tse, lalat rumah, nyamuk Anopheles dan Nyamuk Aedes aegepty merupakan contoh insekta yang menjadi vektor berbagai macam penyakit berbahaya. Insekta ini adalah serangga bersayap yang tergolong dalam satu ordo yaitu ...
a. Hymenoptera
b. Lepidoptera
c. Orthoptera
d. Odonata
e. Diptera

7. Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibawah ini tergolong ....
 
a.      Holometabola
b.      Hemimetabola
c.      Ametabola
d.      Pseudometamola
e.      Metabola

8.      Kupu-kupu, nyamuk, lalat dan belalang memiliki persamaan ciri-ciri seperti dibawah ini, kecuali…….
a.      merupakan kelompok Pterygota
b.      kaki berjumlah enam
c.      melakukan ekdisis
d.      mengalami metamorfosis sempurna
e.      memiliki kaput, thorak dan abdomen

9.      Arthropoda diklasifikasikan berdasarkan struktur tubuh dan kakinya. Kelas dari Arthropoda yang bagian kaput dan thoraknya bersatu menjadi sefalotoraks adalah…….
a.      Arachnida dan Crustacea
b.      Crustacea dan Insecta
c.      Insecta dan Myriapoda
d.      Myriapoda dan Arachnida
e.      Crustacea dan Myriapoda

10.    Pernyataan yang benar tentang Crustacea adalah……
a.       semua anggotanya hidup di laut
b.      dapat dibedakan bagian kaput, thorak dan abdomen
c.       bagian abdomen dilindungi oleh karapaks
d.      mempunyai mata yang bertangkai
e.      Reproduksi seksual secara eksternal

Saturday, September 28, 2013

COMPARATIVA DIGESTSYSTEM HEWAN

SISTEM ORGAN HEWAN
Sistem organ adalah kumpulan dari organ-organ yang saling berhubungan
Sistem Pencernaan Pada Hewan berupa Struktur alat pencernaan yang berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya.
Pada hewan invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel,
Sedangkan pada hewan- hewan vertebrata ; PARAM sudah memiliki alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.( dicerna di luar sel di rongga pencernaan / usus sehingga masuk ke sel sudah sederhana) 

Untuk memeahami itulah maka di sajikan Comparative Sistem Digestive hewan sbb

Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel,

Protozoa

makanan masuk melalui sitofaaring kemudian secara phagositosis makanan dimasukkan kedalam sitoplasma kemudian secara intra sel makanan dicerna di dalam sel , zat sisa yang tidak tercerna akan dikeluarkan secara eksositosis



Porifera
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga Porifera dikelompokkan dalam Parazoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun atas sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut Pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian tubuh yang lain. Diantara pinakosit terdapat pori yang membentuk saluran air (porosit) yang bermuara di spongosol (rongga tubuh).
Spongosol dilapisi oleh sel-sel 'berleher' yang memiliki flagellum yang disebut koanosit (sel leher).
Gerakan flagellum pada koanosit membetuk aliran searah yang mengakibatkan air masuk melalui ostium dengan membawa zat-zat makanan ke dalam spongosol. Didalam spongosol makanan ditelan secara fagositosis oleh sel leher dan oksigen diserao secara difusi. Sedangkan sisa-sisa makanan dibuang melalui lubang pengeluaran yang disebut oskulum


Sebagian makanan dan oksigen digunakan oleh koanosit dan sebagian ditransfer ke sel amoebosit untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. 
Coelenterata.
Pada sebagian besar Coelenterata, makanan ditangkap dengan tentacle, sengatan dengan cnidocyte, kemudian dipindahkan ke mulut dan rongga gastrovascular dalam awal pencernaan extracellular. Ini diikuti dengan pencernaan intracellular sebagai molekul dan partikel makanan disalurkan oleh arus ciliary pada rongga gastrovascular kemudian pembelahan dalam dengan sel-sel gastrodermal. Makanan yang tidak tercerna terexocytos ke rongga gastrovascularkemudian dibuang melalui mulut, yang juga merupakan anus. Pembentukan kembali deretan cnidocyte pada tentacle

PLATYHELMINTHES 


Sistem pencernaan satu lubang. System pencernaan pada cacing Platyhelminthes belum sempurna. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus). Hewan ini memiliki rongga gastrovaskuler yang merupakan saluran pencernaan yang bercabang-cabang yang berperan sebagai usus. Sistem pencernaannya belum sempurna karena hanya mempunyai mulut tanpa anus, ususnya hanya berupa rongga gastrovaskuler yang terletak di tengah tubuh. Cacing ini tidak memiliki sistem peredaran darah. Pernapasannya dilakukan dengan seluruh permukaan tubuh, dan melalui rongga gastrovaskuler. Tubuhnya simetri bilateral.
Cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. Pencernaan dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit.

NEMATHELMINTHES 
Cacing kelompok nemathelminthes : caing perut , Cacing kremi , cacing tambang sudah lengkap sistem pencernaan ada mulut dan berakhir dengan anus  

ANELLIDA
Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanan cacing tanah
berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk.
Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.

ARTHROPODA
Sistem Pencernaan Pada Serangga
Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus.
Pencernaan pada serangga dilakukan secara ekstrasel.

VERTEBRATA
Sistem Pencernaan Pada Hewan vertebrata
Organ pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria)

PISCES

Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalamBrongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang  penyerapan makanan.

Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan
sama besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus
kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di
sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi
untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan
organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara
lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

AMPHIBIA

Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:

1.       rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
1.       esofagus; berupa saluran pendek,
2.       ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
3.       menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya  esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4.       intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus
meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5.       Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6.       kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine.

Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas.
Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus.
Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang
berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum).
Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.

REPTILIA
Sistem Pencernaan Pada Reptil

Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan
daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1.       rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi  menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
2.       esofagus (kerongkongan),
3.       ventrikulus(lambung),
4.       intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.

AVES
Sistem Pencernaan Pada Burung
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1.       paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2.       rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk, faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran padabagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat
3.       lambung terdiri atas: Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding  ototnya tipis. Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang  berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
4.       intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
5.       Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada
burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

MAMALIA

Sistem Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)

Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau disebut
sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan pada hewan ini
lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang
sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan
sistem pencernaan hewan lain.

Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada
struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk
mengunyah rerumputan yang sulit dicerna.
 Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi
4 bagian, yaitu


  1. rumen (perut besar)
  2. retikulum (perut jala)
  3. omasum (perut kitab)
  4. abomasum (perut masam).\


Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.
Kapasitas rumen 80%, retlkulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7-8'/o.Pembagian initerlihat dari bentuk gentingan pada saat otot spingter berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan ruminansia.
Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur
lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau
pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak mengandung
bakteri. proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi
dilambung. Akibatnya,kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan
terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan
protozoa tertentu.
Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk
simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di
samping itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metana (CH4), sehingga dapat
dipakai dalam pembuatan biogas sebagai sumber energi altematif.

MANUSIA




Support web ini

BEST ARTIKEL