Sunday, February 7, 2010

OSTEOCYT

SEL TULANG


Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu
  1. Pars spongiosa (jaringan tulang berongga)
  2. Pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).
  • Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa disebut dengan Periosteum
  • Periosteum ini merupakan lapisan tipis jaringan ikat (endosteum) yang merupakan selaput luar tulang yang tipis.
  • Periosteum ini juga melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
  • Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.
  • Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak
  • Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
  • Jadi perikondrium merupakan pusat osifikasi.
  • Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat.
  • Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat.
  • Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi.
  • Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada
  1. tulang penyusun kaki
  2. tulang tangan ( rangka penyusun tungkai depan) .

Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa)
  • Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.
  • Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :

  1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
  2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
  3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).
  4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).



  • Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers.
  • Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.

  • Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis.
  • Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur.
  • Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna.
  • Di dalam lacuna terdapat osteosit.
  • Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.
  • Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit.
  • Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.

  • Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers.
  • Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus.
  • Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers

  • Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago).
  • Ada dua jenis osifikasi yaitu
  1. osifikasi intramembran
  2. osifikasi endokondral.
  • Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran,
  • Ossifikasi endokondral atau kombinasi keduanya.
  • Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang.
Pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu
  1. ektoderm
  2. medoderm
  3. endoderm.
  • Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah.
  • Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.
  • Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan.
  • Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia.
  • Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi.
  • Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
  • Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.
  • Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen mineral.
  • Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks.
  • Komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral,
  • Sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast.
  • Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya.

1 comment:

Unknown said...

terima kasih atas informasi nya . . .

Support web ini

BEST ARTIKEL