Sunday, November 3, 2013

BIKIN KULIAH SENDIRI MENGURANGI PENAT

Dengan merenung setiap hari setiap saat teknologi informasi sering mengisi pikiran ketika saya santai melepaskan penat dengan melihat Televisi satu satunya hiburan ku dirumah mau apalagi karena saya di Indonesia. Arus informasi begitu beragam dan bisa saya ambil garis merahnya setiap saya melihat pasti ada kuliah , ceramah , kotbah yang tujuannya agar manusia itu berbuat yang baik mungkin itu yang dimauin si program televisi atau ada ayat yang harus sekian persen mengisi program pembelajaran itu, sehingga setiap tipi yang saya tonton ada adegan seperti ceramah dan lainnya.

Bagus sih kalau isi ceramahnya nggak pakai ngawur, nggak pakai target , diprogram bukan kejar tayang , dipaksakan dan yang bikin memalukan mengisi ruang pemenuhan studio glamour dan sepertinya itu penting.

Ternyata dengan kekinian apa yang dihasilkan setiap saat diceramahi yang baik ternyata setiap saat pula terjadi anomalia , pelengseran moral dan kejadian yang memalukan padahal kurang apa ceramah agamanya .
Maka target informasi yang seharusnya saya bisa beristirahat menghilangkan penat dipaksakan mendengarkan ceramah karena hanya punya tipi menjadi tidak signifikan dengan hasilnya . ya untuk apa dipertontonkan , untuk apa dibuat program , untuk apa berpesta ria ceramah , hiruk pikuk tetapi hanya hampa

Kalau program seperti ini terus disampaikan dan ternyata grafiknya berbanding terbalik ya harus dirubah jika perlu dibekukan. dicari yang berbobot program lainnya sehingga saya terhibur dari kepenatan karena mendapat suguhan telepisi yang baik ketika menonton televisi di Indonesia .

Seharusnya kita merefleksi , tidak rutinitas , hiruk pikuk asal ada , ketawa ketiwi tetapi tidak bermutu dan hanya melakukan suatu pekerjaan yang hampa , menuh menuhi tempat dengan tidak bermanfaat ya untuk apa 
Mbok dicari contoh yang mendasar tentang arah orang yang baik itu bagaimana,

Indonesia itu mayoritas muslim namun yang bujat dipastikan mayoritas ya cenderung penduduk yang ktpnya islam to
bagaimana bisa terjadi
Beragama islam sebagai mukmin namun tingkahnya menjijikkan
Allah hu Akbar bawa pedang orang yang tidak salah terpojokkan , lemah dibacok ngek ...mati
Kerudungan ...kok korupsi ...ustad kok masih bajingan ..... saya jadi malu sebagai follower .
Untung saya pernah baca buku ...jangan orangnya yang kamu lihat namun kedalaman ajarannya lah yang seharusnya anda lihat pada era ini, pada tingkat gradasi moral yang rendah ini .

Maka saya senang sekali sama Muhamad yang Ia mengaku orang yang tidak bisa apa apa , bodo, lugu tidak bisa baca namun pingin mengubah dunia , ia melakukan hal yang benar yang berbeda dengan orang orang yang sok jago yang seakan jagoan tetapi menjijikkan yang ada di zaman sekarang
Ia berada di Abad 6 tetapi pikirannya bikin saya harus menyembah salut karena Orientasinya .... Ketika ia kebingungan mendapatkan mandat dari author penciptanya, Ia mengatakan sebagai orang yang bodoh , nggak bisa baca tetapi optimis dan Ad Maiorem dei Gloriam  berkeinginan sekali  menghilangkan kekafiran dan kebodohan...ini yang ku suka stylenya ......di Gua hira' ketika ketemu malaikat utusan ilahi Malaikat Jibril ....massage yang jelas terjadi untuk dunia dengan manusianya : Bacalah ...
   
Gua Hira tempat pertama kali Muhammad memperoleh wahyu
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Ia bisa berhari-hari bertafakur dan beribadah disana dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut dan di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.

Pada suatu malam sekitar tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:
“ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Al-Alaq 96: 1-5) ”
Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun kamariah (penanggalan berdasarkan bulan), atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun syamsiah (penanggalan berdasarkan matahari). Setelah pengalaman luar biasa di Gua Hira tersebut, dengan rasa ketakutan dan cemas Muhammad pulang ke rumah dan berseru pada Khadijah untuk menyelimutinya, karena ia merasakan suhu tubuhnya panas dan dingin secara bergantian. Setelah hal itu lewat, ia menceritakan pengalamannya kepada sang istri.

Untuk lebih menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya, yaitu Waraqah bin Naufal, yang banyak mengetahui ramalan atau kejadian yang akan datang tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad,
Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nâmûs al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.

Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al- Qurʾān (bacaan). Kebanyakan ayat-ayatnya mempunyai arti yang jelas, sedangkan sebagiannya diterjemahkan dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebagian ayat-ayat adapula yang diterjemahkan oleh Muhammad sendiri melalui percakapan, tindakan dan persetujuannya, yang terkenal dengan nama As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah digabungkan bersama merupakan panduan dan cara hidup bagi "mereka yang menyerahkan diri kepada Allah", yaitu penganut agama Islam.

No comments:

Support web ini

BEST ARTIKEL